Cari Blog Ini

Sabtu, 29 September 2012

Modric vs Oezil, Mau Mulai Coba Kaka, Mou?

detikSport



Madrid - Mesut Oezil dan Luka Modric masih bergantian mengisi satu posisi di lini tengah Real Madrid. Ketika Jose Mourinho memuji Kaka baru-baru ini, adakah pemain Brasil itu akan dapat kesempatan lagi?

Apa yang dianalisis banyak orang di akhir Agustus, ketika Mourinho merekrut Modric dari Tottenham Hotspur, sejauh ini terbukti. Gelandang internasional itu akan "mengambil" sebagian lahan Oezil, yang selama dua tahun terakhir tak tergantikan.

Faktanya, sejak Modric bergabung ke Santiago Bernabeu, ia dan Oezil tak pernah diturunkan berbarengan dari awal pertandingan. Jika yang satu jadi starter, satunya lagi tetap akan diturunkan tapi di babak kedua.

Partai debut Modric cuma sekitar 10 menit, ketika Madrid mengalahkan Barcelona 2-1 di leg kedua Piala Super Spanyol. Di laga itu ia masuk ke lapangan menggantikan Oezil.

Di pertandingan berikutnya Modric dijadikan starter oleh Mourinho, lalu diganti Oezil di menit 58. Hasilnya, Madrid menang 3-0 atas Granada.

Selanjutnya, melawan Sevilla, giliran Oezil dimainkan dari menit pertama, Modric masuk di babak kedua. Hasilnya, Madrid kalah 0-1.

Yang unik, di pertandingan pertama Madrid di Liga Champions, kedua pemain tersebut dibangkucadangkan! Mourinho menguatkan tengah lapangan dengan memainkan Michael Essien, menggabungkannya dengan Sami Khedira dan Xabi Alonso. Modric dan Oezil tetap dimainkan di babak kedua, Madrid menang 3-2 atas Manchester City.

Pekan lalu Mourinho kembali memilih Modric menjadi starter melawan Rayo Vallecano. Di babak pertama Madrid mencetak satu gol. Lalu Modric diganti Oezil di menit 64, dan Madrid mencetak satu gol lagi di menit 70 untuk mengakhiri laga dengan kemenangan 2-0.

Apakah ini pertanda Mourinho belum "siap" mencoba menduetkan Oezil dan Modric sebagai starter? Ataukah hal itu memang bukan sebuah kebutuhan buat El Real?

"Masalah" lain, Kaka baru-baru ini menunjukkan betapa dia sangat profesional dan tetap menunggu kesempatan untuk dimainkan juga oleh Mourinho di pertandingan kompetitif. Saat dilibatkan di pertandingan eksebisi Trofeo Bernabeu melawan klub Kolombia, Millonarios, dua hari lalu, pemain terbaik dunia 2007 itu "mengamuk". Ia mencetak tiga gol untuk memotori kemenangan Madrid dengan skor akhir 8-0.

"Kaka main bagus, seperti semua pemain lain yang tampil... Performa Kaka dan mereka sangat baik. Ini cuma bisa terjadi karena mereka bekerja keras, seperti halnya mereka yang jarang dimainkan. Kaka dan yang lain cukup membuatku memikirkan mereka. Aku pasti akan memikirkan mereka sebelum membuat daftar skuat," tutur Mourinho.

Kaka belum sekalipun dimainkan barang semenit pun di pertandingan resmi Madrid di musim ini, walaupun hampir selalu berada di bangku cadangan.

Ketika Zeman Sambangi Para Pembencinya di Turin

detikSport



Turin - Rekor AS Roma di kandang Juventus tidak bagus. Tapi malam ini Serigala Ibukota akan mencoba peruntungannya bersama sosok pelatih yang paling dibenci Juventini: Zdenek Zeman.

Orang Ceko itu sangak tidak disukai suporter Juve karena sering sinis dan nyinyir pada Bianconeri. Yang paling fenomenal adalah ketika ia membongkar kebiasaan menggunakan doping di kalangan pemain terutama Juve.

Terakhir, Zeman kembali bikin telinga Juventini merah saat mengatakan bahwa Antonio Conte semestinya dilarang melatih setahun penuh, bukan sekadar dilarang mendampingi timnya di pinggir lapangan.

"Aku pasti akan mencemooh Zeman kalau aku suporter Juventus," cetus penyerang La Vecchia Signora yang eks pemain Roma, Mirko Vucinic, dilansir La Stampa.

Hanya saja, ia melanjutkannya dengan kalimat-kalimat sebagai seorang profesional. Apalagi dia pernah secara langsung menerima ilmu dari Zeman ketika masih sama-sama bekerja di Lecce.

"Tapi saya ini pemain dan akan bersalaman dengan dia. Saya berutang banyak pada dia. Saya p unya kenangan sangat positif tentang Zeman. Saya bikin 19 gol di liga di bawah asuhan dia," tukas pemain berpaspor Montenegro itu.

Setelah menghabiskan tujuh tahun melatih tim-tim divisi bawah, Zeman musim ini kembali ke Seri A. Malam (29/9) ini ia untuk pertama kalinya ia akan menjejakkan kakinya di Juventus Stadium, tempat para pembencinya.

Pelatih 65 tahun itu akan membawa pasukannya dengan fakta bahwa mereka sulit menaklukkan "Si Zebra". Hanya satu kali Roma bisa mengalahkan Juve dalam 14 pertemuan terakhir mereka di liga, yakni pada Februari 2004.

Juve, yang belum terkalahkan dari 44 pertandingan terakhirnya, menang telak 4-0 atas Giallorossi dalam duel terakhir mereka di Turin musim lalu, pada 23 April. Keempat gol "Si Nyonya Tua" dibuat Claudio Marchisio, Andrea Pirlo dan Arturo Vidal (2).

Rodgers: Yang Diving yang Dapat Penalti

detikSport


Liverpool - Brendan Rodgers kembali mengeluarkan kritik keras terhadap kinerja wasit di Liga Inggris. Manajer Liverpool itu menyebut kalau saat kini justru pemain yang diving yang dapat penalti.

Rodgers merasa Liverpool sudah beberapa kali dirugikan keputusan wasit di awal musim ini. Akhir pekan lalu dia dibuat berang oleh keputusan sang pengadil yang mengkartu merah Jonjo Shelvey dan menghadiahi Manchester United penalti saat kedua tim berhadapan di Liga Inggris.

Di pertandingan yang sama dia juga mempertanyakan pelanggaran yang dilakukan Jonny Evans terhadap Luis Suarez namun tak berbuah hadiah penalti buat The Reds. Keluhan lain Rodgers soal wasit adalah pelanggaran terhadap Jordan Henderson oleh pemain West Bromwich Albion di ajang Piala Liga Inggris, yang berujung bobolnya gawang 'Si Merah'.

Disebut Rodgers, saat ini kecenderungan yang terjadi adalah wasit justru menghadiahi penalti pemain yang melakukan diving di atas lapangan. Sementara yang benar-benar dilanggar malah dianggap berpura-pura dan dapat kartu kuning.

"Kami ingin menang, tapi kami ingin mendapatkannya dengan cara yang jujur. Saya sudah menjelaskan pada pemain saya kalau saya tak mau ada pemain yang diving, saya ingin mencoba menang dengan jujur. Tapi kita harus berhati-hati dengan fakta bahwa saat Anda terjatuh Anda dapat penalti, sementara saat Anda tetap berdiri maka Anda tidak akan mendapatkannya," seru Rodgers di Telegraph.

"Seperti yang terjadi pada Luis Suarez, dia tidak diving, itu sah, tapi dia tidak dapat penalti dan malah dapat kartu karena diving. Maksud saya adalah, ada klub yang bermain sesuai aturan seperti kami dan manajernya berpesan 'jangan jatuh' tapi kami tidak mendapat keputusan yang tepat terkait hal tersebut," lanjut dia.

Meski kerap dapat keputusan tak menguntungkan dari wasit, Rodgers menyebut kalau dia tetap akan meminta pemainnya bertindak jujur di atas lapangan.

"Kami berpikir kalau kami adalah sebuah tim olahraga yang sportif, saya selalu bilang pada pemain saya untuk melakukan hal-hal yang benar, tidak diving, bermain dengan jujur. Tapi kejujuran yang kami tunjukkan, kelihatannya keputusan yang muncul justru menentang kami," tuntas pria asal Irlandia Utara berusia 39 tahun itu.