Cari Blog Ini

Kamis, 30 Agustus 2012

Potret Nostalgia Arsenal 2009

sports.okezone.com

(Foto: The Sun)
Ambisi Arsenal menuntaskan puasa gelar selama tujuh musim, terus-menerus diuji.Sebab, situasi skuad The Gunners tahun ini ternyata tidak lebih baik dari tahun sebelumnya. Arsenal kembali ditinggal pilar-pilar pentingnya, seperti Alexandre Song dan Robin van Persie.

Lalu, amunisi yang baru direkrut, Olivier Giroud dan Lucas Podolski, gagal menerbitkan harapan cerah. Yang menjadi tolok ukur ialah dua penampilan perdana Arsenal yang selalu berakhir imbang, tanpa sebiji gol pun lahir.

Sialnya lagi, di tengah upaya membangun kembali skuad yang masih gamang, pemain bintang Arsenal yang masih tersisa, Theo Walcott, memberikan ancaman ingin pergi dari Emirates Stadium. Satu lagi tamparan keras bagi Wenger dan fans. Bayangkan saja, setelah kehilangan Cesc Fabregas, Samir Nasri, Gael Clichy, RvP dan Song, kini Walcott ingin pergi juga.

Ini sejarah kelam bagi klub juara seperti Arsenal. Tengok saja file lama klub London Utara itu, dalam tiga tahun terakhir.Orang akan semakin sadar bahwa, Arsenal akhirnya nyaris tak punya ikon, yang biasa dimiliki klub dengan sejarah besar. Bila, United, punya Ryan Giggs, Liverpool memiliki Steven Gerrard, dan Chelsea dihuni pemain veteran Frank Lampard, Arsenal punya siapa?

Dalam tiga tahun terakhir, Arsenal menjadi raksasa Inggris yang paling keropos. Soal itu, The Sun memuat file yang menarik. Yaitu foto The Gunners sebelum menghadapi Villarreal di leg kedua Liga Champions pada 2009. Dari 11 punggawa yang berpose sebagai tim inti, tinggal Kieran Gibbs, Lukasz Fabianski dan Theo Walcott yang masih menghuni klub saat ini.Sementara, 8 pemain lain, Kolou Toure, Adebayor,Samir Nasri, Cesc Fabregas,Emmanuel Eboue, Alex Song, Robin van Persie dan Mikael Silvestre sudah tidak lagi di Emirates Stadium. Semuanya dijual, hanya Silvestre yang dilepas free transfer oleh Wenger. Skuad bertabur bintang yang tinggal nostalgia.

“Foto itu merupakan potret yang pas. Hanya ada tiga pemain tersisa hanya dalam tiga tahun. Anda tidak bisa terus mengubah tim setiap tahun tapi itu lah yang terjadi. Kita bisa mengubah dua atau tiga pemain untuk mengejar titel, tapi anda tidak bisa mengganti sebagian besar hanya dalam dua tahun,” kata legenda Arsenal, Frank McLintock.

Problem itu diprediksi membuat Arsenal kesulitan mengejar trofi. Bahkan yang terburuk klub Meriam London tersebut tidak bisa lagi menyandang predikat sebagai salah satu tim terbaik di dunia.

Kebijakan transfer Arsenal menjadi biang keladi, terpuruknya klub. Pemain yang masuk tidak sepadan dengan kualitas pemain yang pergi. Akibatnya, tiga musim belakangan, Arsenal harus berjuang keras mengatasi United, City dan Chelsea. Dan yang lebih menyakitkan bagi fans, mereka harus melihat para pemain kesayangan mereka terbang ke Manchester.

Yang membingungkan fans, penjualan pemain itu telah membuat Arsenal memiliki dana segar untuk mencari pemain bagus. Tapi, dana itu sepertinya banyak lari ke tempat lain. Maklum, Arsenal masih berkutat dalam urusan kejar setoran setelah mebangun Emirates Stadium pada 2006 yang menghabiskan dana 390 juta pounds.

”Emirates untuk membantu kita berkompetisi seperti Real Madrid dan Barcelona, tapi anda tidak bisa terus-terusan kehilangan pemain setiap tahun, seperti yang kami alami,” McLintock berpendapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar