Cari Blog Ini

Selasa, 24 Mei 2011

Jelang Final Liga Champions 2010/2011


Wembley, Gengsi & Dendam
sports.okezone.com
LONDON - WEMBLEY Stadium, London, Inggris, akan menggelar laga prestisius di kancah Eropa pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (28/5/2011). Ya, dua klub papan atas dunia, Manchester United dan Barcelona, dipertemukan dalam partai pamungkas Liga Champions 2010/2011, guna membuktikan diri sebagai tim terbaik Benua Biru musim ini.

Barcelona memastikan satu tiket final lebih dulu, usai menaklukkan rival abadi, Real Madrid di babak semifinal dengan agregat kemenangan 3-1. Sementara United, sukses mengamankan tiket final tersisa setelah menyingkirkan kuda hitam asal Bundesliga, Schalke 04 dengan agregat kemenangan sangat meyakinkan 6-1. Praktis, memori seluruh pecinta sepakbola kembali pada laga final dua tahun lalu.

Bertempat di Stadion Olimpico Roma, Italia, tepatnya pada 27 Mei 2009, Barcelona dan United bertarung memperebutkan trofi Liga Champions 2008/2009. Kala itu, skuad arahan Sir Alex Ferguson menyerah 2-0 dan harus merelakan Pep Guardiola mendampingi anak-anak didiknya merengkuh gelar juara. Gol pembuka Samuel Eto’o di babak pertama, serta torehan Lionel Messi di paruh kedua tak mampu terbalaskan oleh Wayne Rooney dkk.

Kini, laga final ‘ulangan’ siap tersaji di stadion kebanggaan publik Inggris, Wembley. Atmosfer pertaruhan gengsi dan balas dendam sangat kental terasa. Di atas kertas, United memang jauh lebih diuntungkan lantaran berlaga di hadapan ribuan pendukungnya. Tak ketinggalan, predikat tim terbaik Premier League musim ini juga menjadi dorongan tersendiri bagi armada Old Trafford untuk mengusung ambisi mengawinkan gelar.

Rupanya, Barcelona pun mengemban misi melengkapi gelar juara La Liga. Raksasa Catalan tentunya ingin mengulang kesuksesan dua tahun lalu, meskipun tanpa diperkuat Eto’o, yang resmi menjadi milik Inter Milan tepat dua bulan setelah Barcelona merengkuh trofi di Olimpico Roma. Namun, Pep Guardiola masih bisa mengandalkan Messi, yang tercatat sebagai topskor Liga Champions musim ini dengan torehan 11 gol. Aksi bomber internasional Argentina sangat diharapkan mampu meruntuhkan benteng pertahanan United, yang dikomandoi kapten tim Nemanja Vidic.

Apa kata mereka?

Jauh hari sebelum pertarungan digelar, genderang perang kerap ditabuh baik oleh kubu Barcelona dan United, maupun berbagai pihak yang memiliki kedekatan psikologis dengan kedua tim. Cukup menarik jika kita menyimak apa saja yang mereka lontarkan, demi mendukung kemenangan tim kebanggaan masing-masing.

Pelatih United Sir Alex Ferguson mencoba melupakan kegagalan di laga final dua tahun lalu, namun mengenang kembali kesuksesan United menaklukkan Barcelona 2-1 di final European Cup Winners di Stadion Feyenoord, Rotterdam, pada 15 Mei 1991 silam. Kala itu, United meraih kemenangan berkat dwigol Mark Hughes, sedangkan gol Barcelona dicetak Ronald Koeman.

“Ini adalah langkah besar. Tidak ada keraguan akan (kemenangan) itu,” cetus Ferguson pada Inside United, Kamis (12/5/2011).

Sementara itu, pelatih Barcelona Pep Guardiola justru memandang kekalahan United di Olimpico Roma sebagai satu kekhawatiran bagi skuadnya. Ya, Guardiola sangat menyadari semangat balas dendam pasukan Setan Merah, sehingga menanamkan arti penting laga tersebut pada Andres Iniesta dkk.

“Jika kami tak menyadari pentingnya pertandingan ini, akan memberikan keuntungan pada United. Lebih dari itu, mereka juga memiliki semangat untuk menang setelah kalah dua tahun lalu,” tegas Guardiola, seperti dilansir Sky Sports, Sabtu (21/5/2011).

Messi, yang dipastikan meraih sepatu emas Liga Champions musim ini, masih memiliki kesempatan menambah torehan golnya di Wembley. Namun, bomber mungil ini enggan mengedepankan ambisi pribadi dan hanya bertekad mengantarkan kemenangan Barcelona.

“Gol hanya penting jika itu membuat Anda memenangkan pertandingan. Jika saya tidak mencetak gol dan Barcelona juara di Liga Champions, itu tidak penting lagi,” imbuh Messi, dikutip dari Goal, Senin (23/5/2011).

Lain halnya dengan striker veteran United Michael Owen, yang berambisi mencetak gol meskipun dirinya berangkat dari bangku cadangan. “Saya tidak tahu apakah bisa menjadi starter. Jika butuh pemain dari bangku cadangan untuk mencetak gol, maka Anda tidak akan pernah tahu,” akunya, dikutip dari Goal, Minggu (22/5/2011).

Sementara itu, Luis Figo mengalirkan dukungan bagi mantan timnya. Eks pilar Timnas Portugal, yang sempat membela Barcelona sepanjang 1995-2000, begitu yakin Dewi Fortuna memihak pada Blaugrana. “Di final, saya akan mendukung Barcelona!” cetusnya, seperti dilansir Goal, Minggu (22/5/2011).

Meskipun berstatus sebagai pelatih Arsenal, rupanya tak menyurutkan niat Arsene Wenger menjagokan United, yang notabene rival sejati di kancah Premier League. Pelatih asal Prancis memang meyakini Barcelona akan menguasai jalannya pertandingan, namun menurutnya, United lebih mampu memanfaatkan sedikit peluang dengan penyelesaian yang efektif.

“Barcelona terlihat sangat lelah, sementara performa Manchester United cukup tajam. Saya tidak yakin Barcelona punya waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi tim. Insting saya mengatakan, United punya kesempatan bagus dan akan mengubah gaya bermain mereka,” papar The Professor, seperti dilansir The Telegraph, Sabtu (21/5/2011).

Terlepas dari semangat membara yang mengiringi kedua finalis, kekuatan serta kualitas Barcelona dan United bakal teruji di Wembley. Pertaruhan gengsi dan balas dendam juga tak layak dipandang sebelah mata. Dengan mengemban misi dan ambisi, akankah United mampu membayar kegagalan dua tahun lalu? Atau Barcelona yang justru sukses meneruskan dominasinya di kancah Eropa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar