sports.okezone.com
MADRID - Nama Jose Mourinho
memang akrab dengan kontroversi. Pelatih Real Madrid ini pun mengakuinya dan
menerima orang-orang yang membencinya menyebut dia sebagai ‘pecundang.’
Sejak memutuskan hengkang dari FC Porto ke Chelsea, lalu ke Inter dan sekarang Real Madrid, Mourinho mulai akrab dengan kontroversi. Pelatih asal Portugal ini hampir selalu menebar perang urat syaraf dengan staf atau pelatih yang akan jadi lawan timnya. Dia tidak pernah memberikan komentar positif terhadap lawannya.
Tak hanya memberikan serangan verbal kepada lawan, Mou juga kerap mengkritisi kinerja wasit. Maka dari itu, dia pun banyak dicibir orang yang tidak disukainya.
Mourinho sendiri tak menampik disebut sebagai pecundang. Namun dia menegaskan, hal itu hanya dilakukannya jika dirinya merasa timnya tidak mendapatkan keadilan di lapangan.
“Saya adalah seorang pecundang yang baik,” tegas Mourinho dikutip NTV, Jumat (25/5/2012).
Lebih jauh, Mou juga menyatakan tidak selalu ‘menyerang’ lawan yang dihadapi timnya. Mou lantas memberikan contoh, laga Madrid kontra Bayern Munich di semifinal Liga Champions.
Dalam pertandingan di mana El Real harus tersingkir, Mou mengaku sama sekali tidak mengkritisi kinerja wasit atau mengecam strategi lawan, karena dia menilai pertandingan tersebut berlangsung adil. Intinya, Mou menegaskan bahwa dia juga bisa menerima kekalahan.
“Kami memang sedih ketika gugur di Liga Champions, namun tidak ada kejadian apa-apa. Saya hanya mendatangi ruang ganti Bayern, melihat kegembiraan mereka dan mengucapkan selamat,” sambungnya.
“Nah, yang membedakannya adalah, ketika kami kalah karena sesuatu yang tidak adil. Saya tidak bisa hanya berdiam diri,” imbuhnya.
“Mungkin, saya punya dua kepribadian. Tapi, itu semua tergantung situasi. Jujur, saya bukan orang yang munafik. Saya adalah sosialis yang pemalu. Dan saya merasa nyaman di sepakbola,” pungkasnya.
Sejak memutuskan hengkang dari FC Porto ke Chelsea, lalu ke Inter dan sekarang Real Madrid, Mourinho mulai akrab dengan kontroversi. Pelatih asal Portugal ini hampir selalu menebar perang urat syaraf dengan staf atau pelatih yang akan jadi lawan timnya. Dia tidak pernah memberikan komentar positif terhadap lawannya.
Tak hanya memberikan serangan verbal kepada lawan, Mou juga kerap mengkritisi kinerja wasit. Maka dari itu, dia pun banyak dicibir orang yang tidak disukainya.
Mourinho sendiri tak menampik disebut sebagai pecundang. Namun dia menegaskan, hal itu hanya dilakukannya jika dirinya merasa timnya tidak mendapatkan keadilan di lapangan.
“Saya adalah seorang pecundang yang baik,” tegas Mourinho dikutip NTV, Jumat (25/5/2012).
Lebih jauh, Mou juga menyatakan tidak selalu ‘menyerang’ lawan yang dihadapi timnya. Mou lantas memberikan contoh, laga Madrid kontra Bayern Munich di semifinal Liga Champions.
Dalam pertandingan di mana El Real harus tersingkir, Mou mengaku sama sekali tidak mengkritisi kinerja wasit atau mengecam strategi lawan, karena dia menilai pertandingan tersebut berlangsung adil. Intinya, Mou menegaskan bahwa dia juga bisa menerima kekalahan.
“Kami memang sedih ketika gugur di Liga Champions, namun tidak ada kejadian apa-apa. Saya hanya mendatangi ruang ganti Bayern, melihat kegembiraan mereka dan mengucapkan selamat,” sambungnya.
“Nah, yang membedakannya adalah, ketika kami kalah karena sesuatu yang tidak adil. Saya tidak bisa hanya berdiam diri,” imbuhnya.
“Mungkin, saya punya dua kepribadian. Tapi, itu semua tergantung situasi. Jujur, saya bukan orang yang munafik. Saya adalah sosialis yang pemalu. Dan saya merasa nyaman di sepakbola,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar