Cari Blog Ini

Jumat, 21 September 2012

Geh' deinen Weg dan Sepakbola Multikultural Jerman

detikSport



Jakarta - Ada pemandangan berbeda yang tersaji di lapangan saat Bundesliga 1 memasuki pertandingan minggu ketiga, 14-16 September 2012. Khusus pada putaran spieltag minggu ketiga itu, semua tim peserta liga kasta tertinggi di Jerman bersepakat mencopot logo sponsor yang terpampang di dada dan menggantinya dengan moto "Geh" deinen Weg".

Secara leksikal, Geh' deinen Weg dapatlah diartikan sebagai "(Silakan) Ikuti jalanmu". Secara kontekstual, melalui moto itu, semua pemangku kepentingan persepakbolaan Jerman ingin menegaskan kembali pentingnya integrasi bagi kelangsungan masa depan Jerman melalui pengakuan akan keunikan masing-masing.

Di kalangan politisi Jerman, integrasi adalah tema yang sungguh seksi. Setiap menjelang pemilihan umum, masalah integrasi bagi para imigran di Jerman menjadi jualan yang tidak boleh ditinggalkan. Barangkali, kalau di negara kita, kejadiannya mirip dengan tema "ekonomi kerakyatan": semua menjual jargon sebagai pejuang ekonomi kerakyatan walau apa sesungguhnya yang dimaksudkan tidaklah jelas benar.

Dari sekitar 82 juta warga Jerman, 16 juta di antaranya punya latar belakang imigran. Dengan demikian, jumlah warga pendatang tidaklah sedikit karena mendekati 20 persen dari total populasi Einwohnern (penduduk Jerman). Sebagian besar imigran terkait dengan pembangunan kembali Jerman setelah hancur akibat kalah dari Sekutu pada Perang Dunia II. Mereka menjadi Gastarbeiter (pekerja tamu) dengan bagian terbesarnya berasal dari Turki, kemudian dari negara-negara wilayah Eropa Timur, Eropa Selatan, Eropa Tenggara atau Afrika Barat. Para pekerja tamu yang datang di era tahun 50-an sampai 70-an awal itu kini sudah menurunkan generasi kedua atau bahkan ketiga.

Bagi politisi sayap kanan, para imigran mestilah berintegrasi melalui asimilasi budaya; menanggalkan budaya dan cara hidup yang terkait dengan asal usulnya sembari menyerap budaya dan cara hidup Jerman sebagai tempat hidupnya yang baru. Sebaliknya, para politisi sayap kiri memandang integrasi dapat dijalani dalam aras multikultural. Menurut politisi sayap kiri, para imigran, misalnya, tetap dapat berbicara atau berpakaian sesuai tradisi leluhurnya, asalkan mereka tunduk pada aturan hukum yang berlaku serta mahir berbicara dalam bahasa Jerman.

Dengan kampanye "Geh' deinen Weg", pilihan sikap para pemangku kepentingan sepakbola Jerman terhadap isu integrasi, walau tersirat, dapat jelas terbaca: mereka condong menjadikan sepakbola sebagai wahana ekspresi multikultural. Asal-usul dan darah yang mengalir dalam tubuh para pemain boleh dari mana saja. Begitu mereka dipanggil sebagai bagian dari Nationalelf (kesebelasan nasional), maka segala pembicaraan terkait asal usul menjadi tidak lagi relevan. Hanya kesungguhan perjuangan di atas lapangan hijau yang akan menjadi ukuran pantas tidaknya mereka mengenakan trikot, seragam tim nasional Jerman, berlambang Bundesadler (elang Jerman), di dada.

"Hier bin ich geboren, hier fuehle ich mich wohl. Ich wurde von der Nationalmannschaft super aufgenommen -- es passt alles zu mir. (Di sini aku lahir dan merasa hidup nyaman. Bagiku, bergabung di tim nasional merupakan sesuatu yang luar biasa -- aku merasa cocok berada di dalamnya)". Itulah ungkapan perasaan Mesut Oezil, generasi ketiga imigran Turki, yang kini menjadi andalan lini tengah kesebelasan nasional Jerman.

Skuat tim nasional Jerman dalam turnamen Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina menjadi gambaran jelas filosofi sepakbola multikultural dan penerapan moto "Geh' deinen Weg". Ketika Oezil pertama kali dipercaya tampil sejak menit pertama pada pertandingan persahabatan melawan Afrika Selatan, 5 September 2009, maka pesan Der Bundestrainer, Joachim Loew, yang terpatri pada dirinya adalah "Spiel, wie du willst! (Bermainlah seperti yang kamu inginkan!)" Makna pesan yang diingat Oezil tersebut sejalan belaka dengan moto yang tengah dikampanyekan saat ini.

Integrasi melalui pendekatan multikultural dalam sepakbola itu berjalan dengan baik karena dapat menggabungkan sifat-sifat positif dari kedua sisi. Dengan kembali mengutip Oezil: "Tuerkisch ist vielleicht das Technische, das Ballgefuehl. Und deutsch ist mit Sicherheit die Disziplin, die Einstellung, das Immer-Gas-Geben. (Teknik dan feeling terhadap bola barangkali adalah sisi Turki-ku, sementara sisi Jermannya berupa keamanan, disiplin, serta sikap ngotot-pantang-menyerah.")

Melalui pendekatan multikultural, dunia sepakbola Jerman sudah merasakan dampak positifnya. Banyak pengamat menilai, penampilan atraktif sekaligus enak ditonton yang ditunjukkan Nationalelf pada gelaran Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 tidak terlepas dari keberadaan para anak-cucu Gastarbeiter. Hampir setengah penghuni starter tetap Jogi jungs (anak-anak asuh Joachim Loew), berlatar belakang pendatang. Oezil, Podolski, Gomez, Khedira, atau Boateng, adalah sebagian dari anak-anak imigran yang menjadi langganan starter dari Die deutsche Mannschaft dan bahu-membahu bersama dengan Neuer, Lahm, Mueller, Mertesacker, Hummels, dan Schweinsteiger mengibarkan bendera Schwarz-Rot-Gelb.



Kampanye "Geh' deinen Weg" mendapatkan dukungan langsung dari Kanselir Jerman, Angela Merkel yang sekaligus bertindak sebagai Pelindung bagi Deutschlandstiftung Integration (Yayasan Integrasi Jerman), sang penggagas kampanye. Pada Sabtu, 15 September 2012, Frau Merkel hadir di Stadion Signal Iduna, Dortmund menyaksikan pertandingan Borusia Dortmund melawan Bayer Leverkusen. Walaupun di sekitar tahun 2009 dia menyatakan proyek multikulturalisme di Jerman gagal, kehadirannya di tengah hingar bingar pendukung BVB Dortmund mengindikasikan pendapatnya telah bergeser.

Masyarakat sepakbola Jerman sudah memperlihatkan, sepakbola bukanlah sekadar olahraga. Sepakbola mampu menjadi media pengintegrasi berbagai komponen masyarakat yang pada akhirnya diharapkan dapat memberi dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maukah masyarakat sepakbola kita belajar dan melakukan hal yang sama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar