detikSport
Liverpool -
Brendan Rodgers kembali mengeluarkan kritik keras terhadap kinerja wasit di
Liga Inggris. Manajer Liverpool itu menyebut kalau saat kini justru pemain yang
diving yang
dapat penalti.
Rodgers merasa Liverpool sudah beberapa kali dirugikan keputusan wasit di awal musim ini. Akhir pekan lalu dia dibuat berang oleh keputusan sang pengadil yang mengkartu merah Jonjo Shelvey dan menghadiahi Manchester United penalti saat kedua tim berhadapan di Liga Inggris.
Di pertandingan yang sama dia juga mempertanyakan pelanggaran yang dilakukan Jonny Evans terhadap Luis Suarez namun tak berbuah hadiah penalti buat The Reds. Keluhan lain Rodgers soal wasit adalah pelanggaran terhadap Jordan Henderson oleh pemain West Bromwich Albion di ajang Piala Liga Inggris, yang berujung bobolnya gawang 'Si Merah'.
Disebut Rodgers, saat ini kecenderungan yang terjadi adalah wasit justru menghadiahi penalti pemain yang melakukan diving di atas lapangan. Sementara yang benar-benar dilanggar malah dianggap berpura-pura dan dapat kartu kuning.
"Kami ingin menang, tapi kami ingin mendapatkannya dengan cara yang jujur. Saya sudah menjelaskan pada pemain saya kalau saya tak mau ada pemain yang diving, saya ingin mencoba menang dengan jujur. Tapi kita harus berhati-hati dengan fakta bahwa saat Anda terjatuh Anda dapat penalti, sementara saat Anda tetap berdiri maka Anda tidak akan mendapatkannya," seru Rodgers di Telegraph.
"Seperti yang terjadi pada Luis Suarez, dia tidak diving, itu sah, tapi dia tidak dapat penalti dan malah dapat kartu karena diving. Maksud saya adalah, ada klub yang bermain sesuai aturan seperti kami dan manajernya berpesan 'jangan jatuh' tapi kami tidak mendapat keputusan yang tepat terkait hal tersebut," lanjut dia.
Meski kerap dapat keputusan tak menguntungkan dari wasit, Rodgers menyebut kalau dia tetap akan meminta pemainnya bertindak jujur di atas lapangan.
"Kami berpikir kalau kami adalah sebuah tim olahraga yang sportif, saya selalu bilang pada pemain saya untuk melakukan hal-hal yang benar, tidak diving, bermain dengan jujur. Tapi kejujuran yang kami tunjukkan, kelihatannya keputusan yang muncul justru menentang kami," tuntas pria asal Irlandia Utara berusia 39 tahun itu.
Rodgers merasa Liverpool sudah beberapa kali dirugikan keputusan wasit di awal musim ini. Akhir pekan lalu dia dibuat berang oleh keputusan sang pengadil yang mengkartu merah Jonjo Shelvey dan menghadiahi Manchester United penalti saat kedua tim berhadapan di Liga Inggris.
Di pertandingan yang sama dia juga mempertanyakan pelanggaran yang dilakukan Jonny Evans terhadap Luis Suarez namun tak berbuah hadiah penalti buat The Reds. Keluhan lain Rodgers soal wasit adalah pelanggaran terhadap Jordan Henderson oleh pemain West Bromwich Albion di ajang Piala Liga Inggris, yang berujung bobolnya gawang 'Si Merah'.
Disebut Rodgers, saat ini kecenderungan yang terjadi adalah wasit justru menghadiahi penalti pemain yang melakukan diving di atas lapangan. Sementara yang benar-benar dilanggar malah dianggap berpura-pura dan dapat kartu kuning.
"Kami ingin menang, tapi kami ingin mendapatkannya dengan cara yang jujur. Saya sudah menjelaskan pada pemain saya kalau saya tak mau ada pemain yang diving, saya ingin mencoba menang dengan jujur. Tapi kita harus berhati-hati dengan fakta bahwa saat Anda terjatuh Anda dapat penalti, sementara saat Anda tetap berdiri maka Anda tidak akan mendapatkannya," seru Rodgers di Telegraph.
"Seperti yang terjadi pada Luis Suarez, dia tidak diving, itu sah, tapi dia tidak dapat penalti dan malah dapat kartu karena diving. Maksud saya adalah, ada klub yang bermain sesuai aturan seperti kami dan manajernya berpesan 'jangan jatuh' tapi kami tidak mendapat keputusan yang tepat terkait hal tersebut," lanjut dia.
Meski kerap dapat keputusan tak menguntungkan dari wasit, Rodgers menyebut kalau dia tetap akan meminta pemainnya bertindak jujur di atas lapangan.
"Kami berpikir kalau kami adalah sebuah tim olahraga yang sportif, saya selalu bilang pada pemain saya untuk melakukan hal-hal yang benar, tidak diving, bermain dengan jujur. Tapi kejujuran yang kami tunjukkan, kelihatannya keputusan yang muncul justru menentang kami," tuntas pria asal Irlandia Utara berusia 39 tahun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar