sports.okezone.com
LONDON –
Reputasi seorang Andre Villas-Boas dalam membesut Chelsea menjadi sedikit
berkurang untuk saat ini. Presiden Porto, Pinto da Costa, menuding reputasi
Villas-Boas sedang dirusak oleh para pemainnya sendiri yang memiliki hubungan
cukup dekat dengan Jose Mourinho.
Seperti diketahui, Villas-Boas pernah melatih Porto selama satu musim dan hingga akhirnya memutuskan untuk pergi dan melatih Chelsea. Prestasinya di Porto sendiri sangatlah gemilang dalam satu musim saja Villas-Boas mampu memberikan empat gelar.
Sayang, semuanya berbanding terbalik ketika dirinya melatih Chelsea. Padahal, sebelumnya ia diprediksi akan mengejar sukses yang sama seperti saat di Porto, bahkan mengikuti jejak Mourinho saat masih melatih The Blues.
Hal ini diperparah dengan laporan Mirror-Football yang mengatakan Villas-Boas tidak terlalu memiliki hubungan yang cukup baik dengan para anak asuhnya. Bahkan, pelatih asal Portugal ini sering bersitegang dengan pemainnya di depan sang pemilik klub, Roman Abramovich.
Melihat apa yang terjadi dengan Villas-Boas saat ini, mantan bosnya di Porto ikut mengomentari. Da Costa merasai terlalu cepat untuk menilai Villas-Boas telah gagal dalam membesut Chelsea. Tidak hanya itu saja, Da Costa berharap Villas-Boas dapat melepaskan diri dari bayang-bayang akan kesuksesan Mourinho.
“Saya tidak terlalu kecewa dengan apa yang telah Villas-Boas kerjakan di Chelesea. Ia sudah kerja dengan baik dan sukses membawa Chelsea lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Ia akan segera sukses dengan dengan Chelsea, karena dirinya tidak hanya dikontrak satu musim saja. Ia masih memiliki waktu untuk membangun kesuksesannya,” jelas Da Costa seperti dilansir La Gazzetta dello Sport, Rabu (15/2/2012).
Da Costa sendiri merasa reputasi sang pelatih tersebut sedang ada yang merusak. Ia menuding hal tersebut dilakukan oleh beberapa anak asuh Villas-Boas yang masih berhubungan dengan Mourinho.
“Ia untuk sementara tidak dapat melakukan hal-hal tersebut untuk meraih kesuksesannya, karena masih ada beberapa pemain yang berkomunikasi dengan Mourinho, “ sambungnya.
Ia juga menilai keputusan Villas-Boas untuk hengkang dari Porto juga adalah suatu kesalahan yang telah dibuat olehnya. Namun, ia juga sadar Villas-Boas cukup terbebani saat bertugas di Porto.
“Ia telah lakukan hal yang salah dengan terlalu cepat tinggalkan Porto. Namun, Villas-Boas pergi karena mendapat tawaran yang besar dari Chelsea. Selain itu, ia sedikit terbebani karena sulit membawa Porto menjurai Liga Champions seperti yang telah dilakukan oleh Mourinho,” tandasnya.
Seperti diketahui, Villas-Boas pernah melatih Porto selama satu musim dan hingga akhirnya memutuskan untuk pergi dan melatih Chelsea. Prestasinya di Porto sendiri sangatlah gemilang dalam satu musim saja Villas-Boas mampu memberikan empat gelar.
Sayang, semuanya berbanding terbalik ketika dirinya melatih Chelsea. Padahal, sebelumnya ia diprediksi akan mengejar sukses yang sama seperti saat di Porto, bahkan mengikuti jejak Mourinho saat masih melatih The Blues.
Hal ini diperparah dengan laporan Mirror-Football yang mengatakan Villas-Boas tidak terlalu memiliki hubungan yang cukup baik dengan para anak asuhnya. Bahkan, pelatih asal Portugal ini sering bersitegang dengan pemainnya di depan sang pemilik klub, Roman Abramovich.
Melihat apa yang terjadi dengan Villas-Boas saat ini, mantan bosnya di Porto ikut mengomentari. Da Costa merasai terlalu cepat untuk menilai Villas-Boas telah gagal dalam membesut Chelsea. Tidak hanya itu saja, Da Costa berharap Villas-Boas dapat melepaskan diri dari bayang-bayang akan kesuksesan Mourinho.
“Saya tidak terlalu kecewa dengan apa yang telah Villas-Boas kerjakan di Chelesea. Ia sudah kerja dengan baik dan sukses membawa Chelsea lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Ia akan segera sukses dengan dengan Chelsea, karena dirinya tidak hanya dikontrak satu musim saja. Ia masih memiliki waktu untuk membangun kesuksesannya,” jelas Da Costa seperti dilansir La Gazzetta dello Sport, Rabu (15/2/2012).
Da Costa sendiri merasa reputasi sang pelatih tersebut sedang ada yang merusak. Ia menuding hal tersebut dilakukan oleh beberapa anak asuh Villas-Boas yang masih berhubungan dengan Mourinho.
“Ia untuk sementara tidak dapat melakukan hal-hal tersebut untuk meraih kesuksesannya, karena masih ada beberapa pemain yang berkomunikasi dengan Mourinho, “ sambungnya.
Ia juga menilai keputusan Villas-Boas untuk hengkang dari Porto juga adalah suatu kesalahan yang telah dibuat olehnya. Namun, ia juga sadar Villas-Boas cukup terbebani saat bertugas di Porto.
“Ia telah lakukan hal yang salah dengan terlalu cepat tinggalkan Porto. Namun, Villas-Boas pergi karena mendapat tawaran yang besar dari Chelsea. Selain itu, ia sedikit terbebani karena sulit membawa Porto menjurai Liga Champions seperti yang telah dilakukan oleh Mourinho,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar