"Inter Hanya Andalkan Counter Attack"
sports.okezone.com
MILAN – Sebelum menjalani derbi terpanas di ranah Italia, Derby
della Madonnina, pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri mengira, permainan
saling serang akan sengit terjadi. Tapi kenyataannya berlainan, karena Inter
bermain bertahan.
Dengan mengandalkan serangan balik dan banyak menumpuk pemain di lini belakang, Milan jelas kesulitan menembus tembok tebal La Beneamata. Ketika Zlatan Ibrahimovic melakukan serangan, dinding besar sudah menghalangi mereka, lantas Milan terjebak di situasi serangan balik yang mengagetkan.
Akibatnya, Il Diavolo harus kecolongan di awal babak kedua, melalui gol dari Diego Milito, di menit ke-54, yang juga merupakan produk dari strategi counter attack Inter yang diterapkan sedari awal. Milan harus terima kekalahan 0-1 dari seterunya itu.
“Jika anda melihat permainannya, Inter hanya menunggu untuk melancarkan serangan balik dan bermain dengan 10 pemain di belakang bola, jadi tidak mudah untuk kami mencari celah,” tutur Allegri, seperti disitat Soccerway, Senin (16/1/2012).
“Kami berada dalam situasi yang mengharuskan mencetak gol di awal laga atau harus menghadapi tembok tebal. Kami ingin mencetak banyak gol, tapi kami malah terjebak dalam taktik serangan balik mereka,” tambah eks pelatih Cagliari itu.
“Kami sempat punya beberapa peluang untuk menyeimbangkan kedudukan, tapi serangan kami kurang tajam dan kiper mereka melakukan beberapa penyelamatan bagus. Tapi pada akhirnya, hanya Milan yang bermain bola, sementara Inter hanya bertahan.”
Meski kehilangan angka di laga ini, Allegri tidak panik. Apalagi karena Juventus juga gagal meraup poin penuh. Jadi, perubahan hanya terjadi pada Inter, yang diakui Allegri sudah kembali ke trek scudetto.
“Saya rasa, kekalahan kami ini tidak mengubah apa-apa. Pekan ini, dua pimpinan klasemen kehilangan poin. Yang terjadi hanyalah, kami kalah dalam derby dan Inter kembali ke perburuan scudetto,” pungkasnya.
Dengan mengandalkan serangan balik dan banyak menumpuk pemain di lini belakang, Milan jelas kesulitan menembus tembok tebal La Beneamata. Ketika Zlatan Ibrahimovic melakukan serangan, dinding besar sudah menghalangi mereka, lantas Milan terjebak di situasi serangan balik yang mengagetkan.
Akibatnya, Il Diavolo harus kecolongan di awal babak kedua, melalui gol dari Diego Milito, di menit ke-54, yang juga merupakan produk dari strategi counter attack Inter yang diterapkan sedari awal. Milan harus terima kekalahan 0-1 dari seterunya itu.
“Jika anda melihat permainannya, Inter hanya menunggu untuk melancarkan serangan balik dan bermain dengan 10 pemain di belakang bola, jadi tidak mudah untuk kami mencari celah,” tutur Allegri, seperti disitat Soccerway, Senin (16/1/2012).
“Kami berada dalam situasi yang mengharuskan mencetak gol di awal laga atau harus menghadapi tembok tebal. Kami ingin mencetak banyak gol, tapi kami malah terjebak dalam taktik serangan balik mereka,” tambah eks pelatih Cagliari itu.
“Kami sempat punya beberapa peluang untuk menyeimbangkan kedudukan, tapi serangan kami kurang tajam dan kiper mereka melakukan beberapa penyelamatan bagus. Tapi pada akhirnya, hanya Milan yang bermain bola, sementara Inter hanya bertahan.”
Meski kehilangan angka di laga ini, Allegri tidak panik. Apalagi karena Juventus juga gagal meraup poin penuh. Jadi, perubahan hanya terjadi pada Inter, yang diakui Allegri sudah kembali ke trek scudetto.
“Saya rasa, kekalahan kami ini tidak mengubah apa-apa. Pekan ini, dua pimpinan klasemen kehilangan poin. Yang terjadi hanyalah, kami kalah dalam derby dan Inter kembali ke perburuan scudetto,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar