Lagi, Ibra Sindir Guardiola
sports.okezone.com
Foto: Zlatan Ibrahimovic saat memberikan keterangan pers jelang duel melawan Tottenham Hotspur/Getty Images
MILAN - Kendati sudah nyaman bersama AC Milan, namun Zlatan Ibrahimovic nampak masih belum bisa mengubur kenangan pahitnya saat di Barcelona. Bomber internasional Swedia ini pun kembali menyindir arsitek Los Blaugrana, Pep Guardiola.
Keputusan Ibra menerima pinangan Milan di awal musim ini memang tak lepas dilandasi ketidakcocokannya dengan Guardiola. Saat itu, Ibra mengaku tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya karena tidak mendapat kepercayaan penuh dari Guardiola selaku mentornya.
Kini, setelah kembali menemukan ketajamannya bersama Rossoneri, Ibra menegaskan bila kegagalannya berprestasi di Barca dikarenakan bukan karena penampilannya yang buruk, tapi karena hubungan buruknya dengan sang pelatih.
“Di Barcelona, saya memahami betapa cepatnya sesuatu berubah dalam sepakbola. Masalah utama saya (di Barca) hanya satu orang dan dia adalah ‘The Philosopher’,” ungkap Ibra menyindir Pep sebagaimana dikutip Eurogoals, Jumat (25/2/2011).
“Saya tidak memiliki masalah dengan siapa pun. Tak ada satu pun orang yang mengatakan bahwa saya melakukan sesuatu yang buruk selama enam bulan saya di sana (Barca). Namun, tiba-tiba sesuatu terjadi, meski saya juga tidak tahu pasti apa penyebabnya,” sambungnya.
“Hingga kini, saya masih menunggu respon, tapi faktanya, sejak dua bulan pertama di 2010, dia (Guardiola) tak lagi berbicara dengan saya,” tandasnya.
Lebih lanjut, Ibra juga membandingkan sikap Guardiola dengan Jose Mourinho, pelatih yang membimbingnya sewaktu masih membela Inter Milan.
“Jika Anda tidak memiliki seseorang yang memotivasi anda, maka anda tak akan bisa jadi lebih baik, dan hal ini menjadi tanggung jawab pelatih,” imbuhnya.
“Bersama Mourinho, saya bisa terbunuh dengan bagaimana cara dia memberikan motivasi. Juga bagaimana dia menstimulasi saya. Sementara itu, bersama pelatih lainnya (Guardiola), memang saya mendapatkan cara bermain sepakbola, tapi seorang pelatih juga harus mengadaptasi permainan seorang pemain yang dimilikinya. Apalagi, bila klub telah menghabiskan dana 70 juta euro,” jelas Ibra.
“Dan, jika anda membeli seorang pemain (mahal), anda tak seharusnya membiarkan dia hanya melihat seekor burung di pohon,” tutup Ibra menggambarkan minimnya peluang dan motivasi yang didapatnya bersama Guardiola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar