Tinggalkan Munich, Van Bommel Menangis
sports.okezone.com
Foto: Mark van Bommel/Getty Images
MILAN – Lima tahun berkostum Bayern Munich menyisakan banyak kenangan. Wajar jika Mark van Bommel berat saat meninggalkan The Bavarians.
Van Bommel akhirnya memilih hengkang ke AC Milan pada bursa transfer musim dingin, Januari silam. Meski bisa cepat beradaptasi di San Siro, bukan berarti gelandang kelahiran Belanda mudah melupakan Munich.
“Saya tahu semua yang berhubungan dengan The Bavarians. Saya merindukan teman-teman di sana dan menangis usai meninggalkan mereka,” kenang Van Bommel.
Di Milan, Van Bommel mengaku banyak dibantu rekan barunya. Menguasai beberapa bahasa cukup membuat pemain 33 tahun muda beradaptasi dengan sepakbola Italia.
“Integrasi sangat cepat di sepakbola. Di lapangan saya banyak bicara, tapi kadang saya membuat kesalahan. Mereka paham dan saya tahu mereka ingin membantu. Di Milan musim ini, saya bukan pemain asing,” paparnya, seperti diansir Goal, Senin (28/2/2011).
Terkait klaim Bundesliga yang belakangan ini dianggap lebih baik ketimbang Serie A, Van Bommel punya jawaban sendiri.
“Klub Italia menyabet gelar lebih banyak, statistik menunjukkan itu,” kata van Bommel singkat.
Van Bommel masuk dalam skuad Munich ketika menyerah 0-2 dari Inter Milan pada final Liga Champions 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar