Buru Gelar, Arema Andalkan Laga Kandang

Koran SI 

MALANG - Arema FC berniat kembali memburu gelar sejak awal musim ini. Namun, melihat kondisi teknis maupun non teknis, perburuan gelar yang sebenarnya baru dimulai saat ini. Tepatnya memasuki putaran kedua, di mana Arema akan memanfaatkan keunggulan jumlah laga kandang.

Sebelumnya tim berjuluk Singo Edan belumlah layak membidik trofi Liga Super Indonesia (LSI) yang kedua kalinya. Sebab kondisi non teknis serba tidak menentu, menyusul kegelisahan pemain karena beberapa bulan tidak digaji.

Kini persoalan telah memudar dan tim bisa kembali fokus mengejar Persipura Jayapura yang duduk manis di pucuk klasemen sementara. Laga menjamu Sriwijaya FC (SFC), dijadikan momen untuk menyabet semua poin yang tersisa di putaran kedua.

Termasuk menghadapi SFC, Arema bakal melakoni empat partai kandang berturut-turut. Karena itulah Manager-Coach Arema Miroslav Janu menginginkan pertandingan kontra SFC dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjaring tiga angka.

“Ini saat penting bagi Arema. Kita lebih banyak pertandingan kandang dan semua harus dimenangkan. Hanya itu cara agar Arema bisa mengejar Persipura,” kata Miro kemarin. Dirinya tak peduli SFC mempunyai segudang pemain berembel-embel tim nasional.

Menghadapi SFC, Miro sangat optimistis bisa meraup hasil sempurna, dengan mengacu pada hasil imbang di Balikpapan. Terlepas dari skor kacamata, mantan pelatih Slavia Praha Junior ini menilai penampilan timnya sudah di atas standar dan selayaknya bisa meningkat lagi di Stadion Kanjuruhan.

Sembari menata timnya, Miro juga berharap striker Noh Alam Shah bisa dimainkan di pertandingan nanti. Selain sebagai striker utama, keberadaannya sebagai kapten tim juga dibutuhkan pemain lain. Miro mengistirahatkan total pemain yang disapa Along itu di Balikpapan.

Pil pahit pertandingan kandang kala dihancurkan Jeonbuk Hyundai Motors di pentas Liga Champion Asia (LCA) dianggap tak memengaruhi mental secara langsung. Alasannya, jeonbuk jelas memiliki kualitas di atas klub mana pun di Indonesia.

Sehingga pemain Arema tidak pantas merasa rendah diri karena kekalahan tersebut. “Kalah dari Jeonbuk karena perbedaan kelas. Itu berbeda dengan LSI. Pemain sudah membuktikan itu di Balikpapan,” lanjut Miro. Yang terpenting baginya adalah pemain dalam kondisi mental bagus.

Kesepakatan antara manajemen dengan pemain soal pembayaran gaji dianggap sebagai faktor penting yang secara langsung memengaruhi penampilan di lapangan. Jika tidak ada masalah lagi dengan transfer gaji, Miro sangat percaya timnya bisa kembali luar biasa.