detikSport
Madrid - Sempat digoyang
kritik karena malas dan tak ekspresif, Karim Benzema terus meningkatkan
performa di Real Madrid. Mimpinya sedikit lagi terwujud.
Dibeli dari Olympique Lyon pada musim panas 2009 seharga 35 juta euro, Benzema harus terlibat dalam persaingan keras untuk menjad penyerang reguler di skuad Los Blancos. Ia datang di musim yang sama dengan Cristiano Ronaldo, dan Madrid juga punya Gonzalo Higuain.
Di musim pertamanya pemain 24 tahun itu "kalah". Ronaldo dan Higuain lebih sering jadi starter, dan produktivitas mereka di atas Benzema. Ronaldo mencetak 33 gol, Higuain 29, Benzema hanya sembilan di semua kompetisi.
Di musim berikutnya Benzema membaik setelah dikritik pelatih Jose Mourinho karena malas dalam berlatih. Karakternya yang "cool' sehingga kurang ekspresif di lapangan dan jarang tersenyum pun sampai dibahas oleh media-media lokal.
Di musim itu Benzema main dalam 48 pertandingan di semua ajang dan mengukir 26 gol. Walaupun tetap kalah tajam dari Ronaldo, tapi ia kali itu mengalahkan Higuain yang cuma bikin 13 gol dari 25 partai -- penyerang Argentina itu sempat cedera cukup lama.
Performa pria Prancis berdarah Aljazair itu di musim ini lebih baik lagi. Sampai saat ini ia sudah mendulang 20 gol di liga, atau total 31 gol di semua kompetisi. Angka 31 itu sudah menyamai produktivitas terbaik dalam kariernya, yakni di musim 2007/2008 bersama Lyon.
Selama tiga musim berseragam El Real, Benzema baru punya satu medali yaitu Copa del Rey (2011). Ia kini berkesempatan meraih gelar yang lebih besar, La Liga, karena Madrid dalam posisi yang sangat mungkin untuk juara, dengan sisa pertandingan.
"Memenangi Liga Spanyol akan menjadi sebuah mimpi yang jadi kenyataan buatku," cetus si pemain akhir pekan lalu, setelah Madrid mengalahkan Sevilla 3-0, dan ia menyumbang dua gol.
Dibeli dari Olympique Lyon pada musim panas 2009 seharga 35 juta euro, Benzema harus terlibat dalam persaingan keras untuk menjad penyerang reguler di skuad Los Blancos. Ia datang di musim yang sama dengan Cristiano Ronaldo, dan Madrid juga punya Gonzalo Higuain.
Di musim pertamanya pemain 24 tahun itu "kalah". Ronaldo dan Higuain lebih sering jadi starter, dan produktivitas mereka di atas Benzema. Ronaldo mencetak 33 gol, Higuain 29, Benzema hanya sembilan di semua kompetisi.
Di musim berikutnya Benzema membaik setelah dikritik pelatih Jose Mourinho karena malas dalam berlatih. Karakternya yang "cool' sehingga kurang ekspresif di lapangan dan jarang tersenyum pun sampai dibahas oleh media-media lokal.
Di musim itu Benzema main dalam 48 pertandingan di semua ajang dan mengukir 26 gol. Walaupun tetap kalah tajam dari Ronaldo, tapi ia kali itu mengalahkan Higuain yang cuma bikin 13 gol dari 25 partai -- penyerang Argentina itu sempat cedera cukup lama.
Performa pria Prancis berdarah Aljazair itu di musim ini lebih baik lagi. Sampai saat ini ia sudah mendulang 20 gol di liga, atau total 31 gol di semua kompetisi. Angka 31 itu sudah menyamai produktivitas terbaik dalam kariernya, yakni di musim 2007/2008 bersama Lyon.
Selama tiga musim berseragam El Real, Benzema baru punya satu medali yaitu Copa del Rey (2011). Ia kini berkesempatan meraih gelar yang lebih besar, La Liga, karena Madrid dalam posisi yang sangat mungkin untuk juara, dengan sisa pertandingan.
"Memenangi Liga Spanyol akan menjadi sebuah mimpi yang jadi kenyataan buatku," cetus si pemain akhir pekan lalu, setelah Madrid mengalahkan Sevilla 3-0, dan ia menyumbang dua gol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar