Cari Blog Ini

Kamis, 16 Juni 2011

Bakrie Kuasai 93% Saham Arema


Koran SI
MALANG - Arema FC rupanya tak mau terlalu lama dirundung polemik soal pengelolaan klub. Rencananya, Jumat (17/6) besok Grup Bakrie resmi melakukan akuisisi dengan pembelian 93% saham yang dimiliki klub berjuluk Singo Edan.

Pembelian saham di depan notaris ini merupakan langkah awal pengelolaan klub yang semusim ini diterpa krisis finansial. Tahap berikutnya adalah pencairan dana sebesar kurang lebih Rp10 miliar untuk menutup tanggungan klub, mulai gaji pemain, karyawan, hingga tunggakan pajak.

Rencananya gerojokan duit itu akan langsung dilakukan setelah penandatanganan di depan notaris. Sedangkan untuk penataan manajemen, termasuk pengisian sejumlah jabatan di Yayasan Arema, bakal dilakukan setelah Indonesia Super League (ISL) berakhir nanti.

"Rencananya besok (hari ini) akan ada penandatanganan pembelian 93% saham Arema. Seperti saya katakan sebelumnya, kita tetap prioritaskan Grup Bakrie. Tapi perusahaan yang akan mengelola Arema adalah dari Singapura, bukan dari Malaysia seperti rencana sebelumnya," tutur Penasehat Yayasan Arema Rendra Kresna.

Sebanyak 93% saham yang bakal diakuisisi Grup Bakrie merupakan saham yang dimiliki Yayasan Arema. Sedangkan sisanya, yakni 7% saham, menjadi milik Lucky Adrianda Zaenal yang berstatus sebagai pendiri klub. Lucky sendiri bukan tanpa peran di proses akuisisi ini.

Menurut Rendra, akuisisi hanya bisa dilakukan jika ada persetujuan dari pemilik saham minoritas. Sedangkan Lucky yang dikenal dengan sapaan Sam Ikul sejak semula lebih sreg jika Arema dalam pengelolaan Grup Bakrie.

Akuisisi bisa dilakukan setelah Arema mendepak Ketua Yayasan M Nur dua hari silam. Kendati M Nur sendiri masih bersikukuh pemecatan dirinya tidak resmi karena belum ada penasehat yayasan definitif, namun manajemen maupun Grup Bakrie tak mau ambil peduli.

"Ini menjadi jawaban komitmen kita terhadap Bakrie yang telah membantu perjalanan Arema selama ini. Memang ada beberapa yang tertarik mengelola klub ini, tapi Bakrie selama ini telah membuktikan keseriusan mereka," tandas Rendra.

Terpisah, perwakilan Grup Bakrie Iwan Budianto, membenarkan pihaknya bakal langsung memberikan suntikan dana sebesar Rp10 miliar setelah proses akuisisi.Iwan yang mempunyai saham di perusahaan Singapura yang mengakuisisi Arema ini tengah berada di Malang untuk menyelesaikan proses take over.

"Sesuai kesepakatan awal, Arema akan langsung menerima Rp10 miliar untuk kebutuhan jangka pendek, yakni menyelesaikan tanggungan musim ini. Semua aspek sudah dibicarakan dan tidak ada masalah," ucap Iwan yang pernah menjadi manajer di Arema dan Persik Kediri.

Soal persyaratan bahwa Bakrie tak boleh mengelola dua klub di liga yang sama, pihaknya menyatakan sudah paham dengan aturan itu. Pengelolaan Arema dikatakannya sah dan tidak akan menyalahi aturan yang berlaku di persepakbolaan Indonesia.

Dengan resminya mengelola Arema, maka Grup Bakrie semakin menunjukkan dominasinya di klub ISL. Sebelumnya Bakrie sudah mempunyai Pelita Jaya dan rencananya juga mengambil kendali Deltras Sidoarjo. Khusus untuk Deltras dan Arema, Bakrie telah menyediakan Rp21 miliar sebagai dana awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar