Koran SI
BALIKPAPAN - Kiper Kurnia Meiga tampil brilian menyelamatkan Arema FC dari kekalahan kala menantang Persiba Balikpapan di Stadion Persiba. Setidaknya tujuh peluang tuan rumah mentah di tangan kiper tim nasional ini.Arema dan Persiba sendiri bermain imbang tanpa gol. Satu poin patut disyukuri Singo Edan karena sebelumnya sempat diwarnai rentetan empat kekalahan. Juga, Persiba bukanlah lawan sembarangan jika tampil di kandang. Arema sendiri terakhir bisa menahan Persiba di Balikpapan pada 2007 silam.
Arema tidak menurunkan striker utama Noh Alam Shah yang masih pemulihan cedera. Posisinya di tempati Yongki Ariwibowo yang bertandem dengan Roman Chmelo dan Muhammad Ridhuan. Absennya Noh membuat lini depan Arema kurang bertaring.
Sepanjang babak pertama hanya satu peluang bersih yang diperoleh Arema melalui Muhammad Ridhuan. Sayang tendangan dari jarak dekat mengenai mistar gawang Galih Sudaryono. Sedangkan Persiba setidaknya memperoleh empat peluang cantik.
Tim tamu harus berterima kasih pada Kurnia Meiga yang tampil impresif menggagalkan upaya Sultan Samma, Khairul Amri, hingga Aldo Baretto. Refleks dan positioning-nya sangat sempurna. Malam itu nampaknya benar-benar milik Kurnia Meiga. Bahkan Manager-Coach Arema Miroslav Janu pun memberikan pujian.
“Dia (Meiga) bermain bagus dan membuat pemain lawan frustrasi. Walau tidak berhasil menang, kita senang dengan hasil ini karena sulit mengalahkan Persiba di kandangnya,” kata Miroslav Janu. Pertandingan sendiri sebenarnya cukup berkualitas.
Kedua tim saling unjuk kemampuan menyerang. Persiba sendiri terlihat kerap menusuk bagian kanan pertahanan Singo Edan, yakni pos yang ditempati Zulkifli Syukur. Pelatih Persiba Haryadi nampaknya memanfaatkan karakter Zulkifli yang sering naik menyerang.
Benar saja, peluang tuan rumah sebagian besar diperoleh dari rusuk kanan pertahanan Arema. Sayangnya penyelesaian tuan rumah gagal total malam itu, selain juga karena faktor lapangan berlumpur yang membuat bola sulit dikontrol atau ditendang.
Sementara Arema sendiri lebih mengoptimalkan serangan balik. Tim yang babak belur di Liga Champion Asia (LCA) tersebut baru menemukan ritmenya di pertengahan babak kedua. Saat stamina tuan rumah mengendur, Arema lebih leluasa mendikte jalannya permainan.
Sejumlah kesempatan berhasil diperoleh Yongki Ariwibowo maupun Musafri. Sayang kiper tim berjuluk Beruang Madu Galih Sudaryono juga dalam konsentrasi penuh menghadang bola yang dilepaskan pemain-pemain Arema. Sekali lagi faktor permukaan lapangan yang berlumpur sangat memengaruhi jalannya permainan.
Pelatih Persiba Haryadi menyesali penyelesaian akhir pemainnya yang selalu terburu-buru. “Kami kurang tenang saat berhadapan dengan gawang. Kalau pemain bisa mengendalikan diri, saya kira hasilnya akan lain. Tapi bagaimana pun Arema adalah tim bagus,” katanya selepas laga.
Bagi Persiba sendiri hasil imbang juga tak terlalu buruk jika melihat pertemuan di putaran pertama, januari lalu. Bermain di Malang, tim kebanggaan masyarakat Balikpapan pulang dengan lebam setelah dihantam tiga gol tanpa balas.
Dengan hasil ini Arema tetap terpaut 10 poin dengan pemimpin klasemen Persipura Jayapura. Di pertandingan sore harinya, Persipura juga bermain imbang tanpa gol kala melawat ke markas Sriwijaya FC Stadion Jakabaring, Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar