Cari Blog Ini

Kamis, 05 Juni 2014

Fanatisme Para Wota di Film 'Viva JKT48'


Detikhot  

http://us.images.detik.com/content/2014/06/05/620/jktdlm.jpg
JKT48 (Noel/detikHOT)



















Jakarta - Fanatisme cowok-cowok berusia belasan dan usia dewasa para Wota --sebutan untuk penggemar JKT48-- sudah diperlihatkan oleh sutradara Awi Suryadi di awal film.

Tiga orang cowok sibuk membersihkan diri di toilet umum. Ada yang gosok gigi, cuci muka, dan bahkan ada yang bawa gayung sendiri untuk mandi, sambil berdiskusi tentang member idola mereka masing-masing. Semua berusaha tampak ganteng dan wangi sebelum bertemu idola mereka.

Adegan kemudian beralih ke gedung teater. Puluhan penggemar yang hampir seluruhnya kaum Adam tampak kompak meneriakkan yel-yel JKT48. Tak hanya itu, mereka juga memegang light stick dan menggerak-gerakkannya dengan kompak.

Suasana dramatis sebelum pertunjukan berubah ketika para Wota sadar yang hadir di atas panggung dan yang ditunggu-tunggu oleh mereka ternyata bukanlah JKT48.

"JKT48 sudah nggak ada, sekarang adanya BKT48," kata sosok perempuan dengan pakaian unik seperti karakter Effie Trinket di film 'Hunger Games'. Dia adalah Miss Kejora yang diperankan oleh Ayu Dewi. Dan kerumunan penggemar pun membubarkan diri.

JKT48 menghilang dengan misterius, dan disebut – sebut telah  mengundurkan diri hingga teater pertunjukan mereka diambil alih oleh Miss Kejora. Yang lebih mengundang tanda tanya lagi, ternyata anggota inti JKT48 terdampar di sebuah kandang Komodo, yang masing-masing mereka berada di dalam sebuah koper besar. Apa yang sebenarnya terjadi?

Penonton kemudian diajak mengikuti upaya para Member JKT48 merebut kembali tempat pertunjukan mereka. Tentunya, usaha tersebut tak lepas dari bantuan para Wota yang selalu berada di garis depan.

'Viva JKT48' berusaha menggambarkan gejolak emosi yang terjadi antara Wota dengan idolanya, dan sejauh mana tingkat fanatisme para cowok-cowok tersebut. Tentunya fanatisme ini tak hanya digambarkan dengan pemakaian atribut JKT48, poster-poster yang tergantung di dinding kamar, dan kerasnya teriakan dukungan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar